Mengidentifikasi perilaku Pelanggan

Mengidentifikasi perilaku pelanggan adalah proses penelitian, mempersamakan, mengupulkan dan menetapkan perilaku pelanggan dalam melakukan pembelian. Karena yang ditelitinya adalah bentuk perilaku maka cara penelitian yang paling tepat dilakukan adalah dengan cara observasi. Sedangkan yang dimaksud dengan observasi adalah penelitian dengan cara mengamati bahasa nonverbal atau gerak-gerik tubuh, raut muka ataupun yang lainnya dari seseorang.

Untuk dapat menafsirkan suatu perilaku diperlukan kemampuan dalam :

1)      Ilmu komunikasi

2)      Interpersonal communication (mengenal diri sendiri)

3)      Komunikasi nonverbal

4)      Ilmu menjual

Tahapan-tahapan dalam melakukan identifikasi perilaku pelanggan adalah sebagai berikut :

1)      Melalukan pengamatan

2)      Menginterpretasikan hasil pengamatan

3)      Membuat kesimpulan

Mencurahkan perhatian pada pelanggan dari hasil kesimpulan pengamatan.

Menganalisis Hubungan dengan Pelanggan

A.      Klasisfikasi Perilaku Pelanggan

Berikut adalah klaasifikasi uum perilaku pelanggan :

1)      Pelanggan yang intelektual

2)      Pelanggan yang aneh

3)      Pelanggan yang apatis

4)      Pelanggan yang tergesa-gesa

5)      Pelanggan yang bertempramen keras

6)      Pelanggan yang ragu-ragu

7)      Pelanggan yang cepat dan praktis

8)      Pelanggan yang sopan dan terhormat

9)      Pelanggan yang baik budi

 

B.       Faktor Perbedaan Perilaku Pelanggan

Perbedaan perilaku-perilaku pelangan tersebut disebabkan beberapa faktor yaitu :

1)      Struktur Sosial

Perilaku pelanggan ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan faktor golongan (kelas sosial/status dalam masyarakat)

2)      Pengawasan Sosial

Perilaku pelanggan ini sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang menjadi prinsip hidup pelanggan

3)      Media Sosial

Perilaku pelanggan ini sangat dipengaruhi oleh sarana sosial yang dijadikan alat untuk melakukan hubungan sosial

4)      Standar Sosial

Perilaku pelanggan ini sangat dipengaruhi oleh sistem nilai yang dipakai pelanggan untuk memiliki, meneliti dan menyeleksi sikap dan perilaku sebaik-baiknya

5)      Budaya

Perilaku pelanggan ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang budayanya

AIDAS

AIDAS, THEORY OF SALES

BY : Dra. Indrogini H.R , M.M

AIDAS ==> The Stages witch the buyer through to decide for buy an item.

—A  = ATTENTION  = Tahap PERHATIAN
v Sellers trying to make the buyers interested
It takes a good first impression of the attitude and appearance of the seller

I = INTEREST = Tahap Minat
Buyers are allowed to touch the goods or operate

The things that affect an interest:

1. Motivation basic goods needed or not

2. Communication between the seller and the buyer

3. Mood the buyers

 D = DESIRE = Tahap KEINGINAN

Sellers emphasized the advantages acquired when buying the product and loss if it is not bought.

 

A = ACTION = melakukan TINDAKAN

The seller must convince the buyer’s decision to buy the product is the right decision

 

—S  = SATISFACTION = Tahap KEPUASAN

Seller ensures the quality of product that was in line with reality.

 

Riset Pasar (lanj)

Rabu, 19 September 2012 (Lanjutan Riset Pasar)

A. Menyiapkan hasil Analisa Pelanggan

Menyiapkan hasil Analisa Pelanggan adalah langkah keempat dalam prosedur penelitian pasar, adapun langkah keempat ini meliputi :

1)      Tabulasi dan analisa

Upaya pemeriksaan dan penyusunan data-data yang diperoleh dari lapangan ke dalam tabel. Dari tabel itu ditarik kesimpulan baik yang berupa kuantitatif maupun kualitalitatif.

2)      Interpretasi hasil

Proses penafsiran data-data yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan menjauhkan dari subjektifitas.

3)      Kesimpulan dan rekomendasi

Hasil interpretasi tersebut harus dibuat genaralisasi atau penyimpulan yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan kebijakan dalam penjualan.

4)      Menyusun Laporan

Penyusunan dari kesimpulan hasil penelitian yang berbentuk laporan.

B. Sikap–sikap yang dibutuhkan dalam menganalisis/mengevaluasi hasil hubungan yang telah dijalin dengan pelanggan

Dalam menganalisis atau mengevaluasi hasil hubungan yang telah dijalin dengan pelanggan diperlukan bukan hanya pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga sikap-sikap yang akan menunjang pada lancar dan suksesnya hubungan yang telah terjalin dengan baik.

  1. Cermat

Ciri-ciri orang yang cermat diantaranya selalu fokus dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.

2. Teliti

Teliti meliputi sikap hati-hati dan waspada terutama mencari data dan membuat kesimpulan tentang pelanggan tersebut jangan sampai salah.

3. Obyektif

Berlaku adil dan tidak berat sebelah serta mengambil keputusan dengan sikap pandangan ilmiah.

Riset Pasar

Rabu, 19 September 2012

Riset Pemasaran adalah penelitian yang mendalam, sistematis dan objektif, tentang fakta yang relevan dengan masalah yang dihadapi dalam bidang pemasaran. Riset Pasar memiliki beberapa prosedur yang disebut dengan Marketing Research Procedure, yaitu penelitian pendahuluan, perencanaan dan pelaksanaan penelitian, serta hasil dan rekomendasi. Riset pemasaran, menurut J.L. Meiji dibagi menjadi analisa pasar dan observasi pasar.

1)      Analisa Pemasaran

Adalah penyelidiakan keadaan pasar pada suatu saat tertentu. Analisa pasar juga meliputi penyelidikan mengenai wilayah/teritorial, jalur/alur penjualan, konkurensi, daya beli, permintaan, penawaran, produk dan kebutuhan.

2)      Observasi Pasar

Adalah suatu bagian dari penyelidikan pasar yang bertugas mempelajari gerakan dan perubahan yang terdapat di daerah penjualan. Observasi pasar ini dapat dilihat dari segi alur penjualan, permintaan dan penawaran

Sistem Informasi Pasar

Riset Pemasaran

  1. Menekan kegiatan baik dari eksternal maupun internal perusahaan
  2. Mengutamakan pencegahan terjadinya masalah maupun pemecahan masalah
  3. Dilaksanakannya secara terus menerus sebagai suatu sistem
  4. Dalam proses pengerjaannya menggunakan komputer
  5. Disamping dari hasil riset pemasaran juga mendapat input dari sumber-sumber lain.
  1. Menekankan kegiatan pada informasi di luar perusahaan
  2. Sangat menekankan pada pemecahan masalah
  3. Pelaksanaan secara terpisah-pisah, pada proyek-proyek tertentu, sewaktu-waktu, tidak terus menerus
  4. Tidak menggunakan komputer dalam pengerjaannya
  5. Hasil riset pemasaran ini merupakan salah satu masukan bagi sistem informasi pasar.

UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-undang  No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, khususnya Bab III Tentang Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha, akan diuraikan sebegai berikut :

Hak konsumen terdapat pada pasal 4 Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen bagian/ Bab III, yang berisi :

  1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan
  2. Hak untuk memilih, serta mendapatkan barang atau jasa yang sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang telah dijanjikan.
  3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
  4. hak   untuk   didengar   pendapat   dan   keluhannya   atas   barang   dan/atau   jasa   yangdigunakan.
  5. hak   untuk   mendapatkan   advokasi,   perlindungan,   dan   upaya   penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
  6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
  7. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
  8. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau   jasa   yang   diterima   tidak   sesuai   dengan   perjanjian   atau   tidak   sebagaimana mestinya.
  9. hak­hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang­undangan lainnya.

Pasal 5

Kewajiban konsumen adalah :

  1. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
  2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
  3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
  4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

Pasal 6

Hak pelaku usaha adalah :

  1. hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
  2. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
  3. hak   untuk   melakukan   pembelaan   diri   sepatutnya   di   dalam   penyelesaian  hukum sengketa konsumen;
  4. hak   untuk   rehabilitasi   nama   baik   apabila   terbukti   secara   hukum   bahwa   kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
  5. hak­hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang­undangan lainnya.

Pasal 7

Kewajiban pelaku usaha adalah :

  1. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
  2. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
  3. memperlakukan   atau   melayani   konsumen   secara   benar   dan   jujur   serta   tidak diskriminatif;
  4. menjamin   mutu   barang   dan/atau   jasa   yang   diproduksi   dan/atau   diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;
  5. memberi   kesempatan   kepada   konsumen   untuk   menguji,   dan/atau   mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
  6. memberi   kompensasi,   ganti   rugi   dan/atau   penggantian   atas   kerugian   akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
  7. memberi   kompensasi,   ganti   rugi   dan/atau   penggantian   apabila   barang   dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

BAB IV

PERBUATAN YANG DILARANG

BAGI PELAKU USAHA

Pasal 8

(1)    Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang:

  1. tidak   memenuhi   atau   tidak     sesuai   dengan   standar   yang   dipersyaratkan   dan ketentuan peraturan perundang­undangan;
  2. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut;
  3. tidak   sesuai   dengan   ukuran,   takaran,   timbangan   dan   jumlah   dalam   hitungan menurut ukuran yang sebenarnya;
  4. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut
  5. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut;
  6. tidak   sesuai   dengan   janji   yang   dinyatakan   dalam   label,   etiket,   keterangan,  iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut;
  7. tidak   mencantumkan   tanggal   kadaluwarsa   atau   jangka   waktu   penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu;
  8. tidak   mengikuti   ketentuan   berproduksi   secara   halal,   sebagaimana   pernyataan “halal” yang dicantumkan dalam label;
  9. tidak   memasang   label   atau   membuat   penjelasan   barang   yang   memuat   nama barang,   ukuran,   berat/isi   bersih   atau   netto,   komposisi,   aturan   pakai,   tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang/ dibuat;
  10. tidak   mencantumkan   informasi   dan/atau   petunjuk   penggunaan   barang   dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang­undangan yang berlaku.

(2)    Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud.

(3)    Pelaku   usaha   dilarang   memperdagangkan   sediaan   farmasi   dan   pangan   yang   rusak, cacat   atau   bekas   dan   tercemar,   dengan   atau   tanpa   memberikan   informasi   secara lengkap dan benar.

(4)    Pelaku   usaha   yang   melakukan   pelanggaran   pada   ayat   (1)   dan   ayat   (2)   dilarang memperdagangkan   barang   dan/atau   jasa   tersebut   serta   wajib   menariknya   dari peredaran.

Pasal 9

(1)    Pelaku   usaha   dilarang   menawarkan,   memproduksikan,   mengiklankan   suatu   barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah­olah:

  1. barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik tertentu, sejarah atau guna tertentu;
  2. barang tersebut dalam keadaan baik dan/atau baru;
  3. barang   dan/atau   jasa   tersebut   telah   mendapatkan   dan/atau   memiliki   sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri­ciri kerja atau aksesori tertentu;
  4. barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai sponsor, persetujuan atau afiliasi;
  5. barang dan/atau jasa tersebut tersedia;
  6. barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi;
  7. barang tersebut merupakan kelengkapan dari barang tertentu;
  8. barang tersebut berasal dari daerah tertentu;
  9. secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa lain;
  10. menggunakan   kata­kata   yang   berlebihan,   seperti   aman,   tidak   berbahaya,   tidak mengandung risiko atau efek sampingan tampak keterangan yang lengkap;
  11. menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.

(2)    Barang   dan/atau   jasa   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   dilarang   untuk diperdagangkan.

(3)    Pelaku   usaha   yang   melakukan   pelanggaran   terhadap   ayat   (1)   dilarang melanjutkan penawaran, promosi, dan pengiklanan barang dan/atau jasa tersebut.

Product Knowlegde

PRODUCT KNOWLEDGE

(PENGETAHUAN TENTANG PRODUK)

Kita sebagai penjual harus mengetahui pengetahuan tentang produk/barang yang akan kita jual baik kemasan, kelebihan, kekurangan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar pembeli tertarik untuk membeli barang yang kita tawarkan tersebut.

A.    Pengetahuan Barang
B.    Luas Pengetahuan Barang

  • Latar Belakang dan Riwayat Barang
  • Bentuk Barang
  • Warna dan Pola Barang
  • Komposisi Barang
  • Proses Pembuatan Barang
  • Penggunaan Barang
  • Daya Tahan Barang
  • Pemeliharaan Barang
  • Perbandingan dengan Barag Lain

C.    Kelompok Barang dan Pemesanan Barang

  • Menyusun kelompok barang
  • Administrasi pemesanan barang
  • Memperluas kelompok barang

D.    Pengendalian Persediaan Barang

  • Sistem Pemasaran
  • Tingkat Pesanan
  • Kecepatan Penjualan
  • Pengendalian Barang

Penjelasan dari masing-masing point

A.    Pengetahuan Barang
Pengetahuan tentang barang sangat penting, penjual perlu sekali memilikinya karena pengetahuan tersebut :

  • Memberi kepercayaan pada diri sendiri
  • Membantu penjual untuk mengatasi keberatan pelanggan
  • Menjadikan penyajian barang lebih menarik
  • Memeberikan kesenangan bekerja pada penjual

B.    Luasnya Pengetahuan Barang
Dalam arti memiliki pengetahuan barn sekedarnya di bidang industri. Keterangan yang diperlukan mengenai suatu barang berbeda dengan barang yang lain. Penjual harus dapat menjawab pertanyaan yang sering diajukan pelanggan.

  • Apakah barang ini tahan lama?
  • Apakah tidak luntur ?
  • Dapatkan dicuci ?
  • Dibuat dari bahan apa ?
  • Bagaimana cara kerjanya ?
  • Apakah ekonomis pemakaiannya ?
  • Apakah model A ini lebih baik dari model B ?

Dalam garis besarnya pengetahuan tentang produk/barang mencakup :
1.    Latar belakang dan riwayat barang
Contoh :
Model ini diambil dari model terakhir di Perancis…………

2.    Bentuk Barang
Terkait dengan pola/desain barang, keindahan, mode dan gaya. Pelanggan akan mencari barang yang bagus menurut selera pribadinya.

3.    Warna dan Pola Barang
Warna dan pola sesuai dengan mode paling mutakhir.
Pelanggan akan memilih warna yang paling disukainya (Merah, Biru, Pink dan sebagainya).

4.    Komposisi Barang
Perhatikan dialog ini :
Pembeli    : Mengapa ceret ini lebih mahal dari pada yang lain?
Penjual    : Bu, ceret ini dibuat dari Alumunium.
Alumunium lekas panas dan panasnya merata.

5.    Proses Pembuatan Barang
Mutu barang sangat dipengaruhi oleh proses pembuatannya, bahan yang digunakan, pengawasan mutunya dan ketelitian pengawasan di Pabrik.

6.    Penggunaan Barang
Banyak pelanggan ragu-ragu untuk membeli barang baru, karena tidak mengetahui cara pemakaiannya.
Penjual dapat menghilangkan keragu-raguan pelanggan dengan memberikan demonstrasi dengan memperhatikan sambil menjelaskan cara penggunaannya.

7.    Daya Tahan Barang
Hal ini perlu, karena pelanggan ingin sekali mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari barang yang dibeliny, penjual harus dapat menjelaskan manfaat ini.
Contoh : Berapa lama baterai ini dapat dipakai?

8.    Pemeliharaan Barang
Untuk barang tertentu pelanggan kadang ditakutkan oleh pikiran sukarnya memelihara barang yang akan dibelinya.
Biasanya pabrik menyediakan brosur pedoman cara memakai dan memelihara.

9.    Bandingkan dengan Barang Lain
Pelanggan selalu ingin membanding-bandingkan barang yang akan dibelinya, ia ingin tahu bagaimana barang itu dibandingkan dengan buatan pabrik lain, mengenai mutunya, konstruksinya, kelemahan serta keunggulannya.
Pelnjual harus dapat menjelaskan perbedaan tersebut dan meyakinkan pelanggan agar pelanggan timbul keinginan untuk membeli.
Dalam hal ini perlu menekankan keunggulan barangnya, sambil menunjukkan kelemahan barang buatan pabrik lain.

PERMINTAAN

PERMINTAAN

Permintaan adalah jumlah satuan barang yang akan dibeli oleh pelanggan dengan bermacam-macam harga dalam kurun waktu tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan pelanggan :

1)    Kebutuhan dan selera pelanggan berdifat relative
2)    Tinggi rendahnya harga barang/jasa yang ditawarkan
3)    Daya beli pelanggan
4)    Harga barang/jasa lain yang sejenis
5)    Komposisi identitas dan status pelanggan

Bila ditinjau dari segi kemampuan pelanggan dalam melakukan pembelian suatu barang/jasa, maka permintaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.    Permintaan potensial
2.    Permintaan efektif
3.    Permintaan tak terjamin

Tabel Permintaan :


Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada hukum permintaan berbunyi “Bila harga suatu barang turun, maka jumlah barang yang diminta lebih banyak. Makin tinggi harga, makin sedikit jumlah barang yang diminta.”

Hukum permintaan tersebut akan berlaku diseluruh kalangan masyarakat, apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1.    Barang yang sifatny hanya mendapat pujian
2.    Tidak ada pengharapan (expectation) atas perubahan harga dengan drastis
3.    Harga barang yang lain tetap
4.    Pendapatan pelanggan tetap
5.    Selera (taste) pelanggan tetap

Dapat disimpulkan bahwa permintaan pelanggan terhadap barang atau jasa sangat dipengaruhi oleh kondisi dan motivasi pelanggan. Dan dapat saja terjadi bahwa suatu permintaan tidak banyak dipengaruhi oleh harga yang ditawarkan atau permintaan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya kuantitas yang ada.

Menganalisis Hubungan dengan Pelanggan

P E L A N G G A N

A.    Pengertian Pelanggan

         Ada bebarapa pengertian pelanggan yang dapat kita ketahui, yaitu :
1.    Pelanggan adalah seseorang yang membina hubungan baik dengan orang lain khususnya produsen dalam bidang usaha.
2.    Pelanggan adalah orang yang memberikan perhaian penuh terhadap produk/jasa yang kita tawarkan.
3.    Pelanggan bukan hanya mendatangkan uang, tetapi juga sebagai manusia yang mempunyai perasaan dan keinginan yang harus kita hormati.
4.    Pelanggan adalah bagian terpenting dalam usaha suatu perusahaan.
5.    Pelangga adalah orang atau merupakan lembaga yang melakukan pembelian produk atau jasa secara berulang-ulang.
6.    Pelanggan datang sebagai sahabat, maka kita sebagai produsen harus memperlakukan pelanggan dengan baik.
7.    Pelanggan adalah orang yang paling penting dalam kegiatan usaha (bisnis).
8.    Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada diri kita, tetapi sebaliknya, kitalah yang tergantung padanya.

B.    Klasifikasi Pelanggan

1.    Pelanggan dari segi Banyaknya
Pelanggan ditinjau dari segi usia dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.    Pelanggan Individu
Pelanggan individu adalah pelanggan yang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan dirinya sendiri.
b.    Pelanggan Family
Pelanggan family adalah pelanggan yang berbelanja atas nama keluarga sekalipun pembeliannya dilakukan oleh seseorang yang mewalikinya.
c.    Pelanggan Organisasi
Pembelian organisasi adalah pelanggan yang melaukukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan organisasi/instansi sekalipun pembeliannya diwakilkan pada seseorang.
2.    Pelanggan dari segi Usianya

a.    Dari usia 0 sampai 3 tahun
b.    Dari usia 3 sampai 6 tahun
c.    Dari usia 6 sampai 12 tahun
d.    Dari usia 12 sampai 17 tahun
e.    Dari usia 17 sampai 22 tahun
f.    Dari usia 22 sampai 45 tahun
g.    Dari usia 45 sampai 65 tahun
h.    Dari usia 65 sampai 70 tahun
i.    Dari usia 70 tahun keatas

3.    Pelanggan dari segi Jenis Kelamin
Pelanggan : laki-laki dan perempuan
4.    Pelanggan dari segi Tingkat Pendapatan
5.    Pelanggan dari segi Pendidikan
Latar belakang pendidikan pelanggan dapat dikategorikan sebagai berikut :

a.    Berpendidikan Taman Kanak-kanak (masih sekolah/ telah keluar)
b.    Berpendidikan Sekolah Dasar (masih sekolah/ telah keluar)
c.    Berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (masih sekolah/ telah keluar)
d.    Berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (masih sekolah/ telah keluar)
e.    Berpendidikan Perguruan Tinggi (masih kuliah/ telah keluar)

6.    Pelanggan dari segi Waktu Pembelian

a.    Pelanggan harian
b.    Pelanggan mingguan
c.    Pelanggan bulanan
d.    Pelanggan tahunan
e.    Pelanggan waktu pagi
f.    Pelanggan waktu sore
g.    Pelanggan waktu malam

7.    Pelanggan dari segi Geografis

a.    Dari daerah pedesaan
b.    Dari daerah perkotaan
c.    Dari daerah pegunungan
d.    Dari daerah pantai
e.    Dari daerah yang lainnya

8.    Pelanggan dari segi Agama

C.    Analisa Pelanggan Secara Ilmiah

1.    Penentuan Sumber Data
2.    Metode Penelitian yang Digunakan
3.    Macam-macam Penelitian dari Segi Data yang Digunakan
4.    Prosedur Penelitian Pasar
5.    Faktor-faktor yang harus diperhatikan dlm menentukan Analisa Pelanggan adalah :

a.    Pelayanan
b.    Mutu produk
c.    Kemudahan

Peluang Baru dari pelanggan

MENEMUKAN PELUANG BARU DARI PELANGGAN

OLEH Dra INDROGINI HR MM

DATA PRIMER DAN DATA SEKUNDER

DATA PRIMER KETERANGAN
Internal record Data  dari dokumen perusahaan yang berfungsi untuk menunjukan biaya-biaya langganan, biaya barang dan analisa dari catatan penjual
Field surveys Data informasi yang diperoleh dari lapangan yang berhubungan dengan pelanggan
questionaries Data yang di peroleh dari pelanggan baik dari pertanyaan pelanggan untuk penjual atau pertanyaan penjual untuk pelanggan

Datasekunder

Keterangan

Libraries

Data yang diperolehdaripoerpustakaandansumberbacaan lain yang memberiinformasitentangpelanggan

Govermet report

Data yang diperolehdaripemerintahtentangkeadaanpenduduksebagaipotensipasar yang berhubungandenganperdagangan

Trade paper

Data yang diperolehdariperusahaansebagaibahaninformasi

Reseatrch bureau

Data yang diperolehdaripenelitianberbagaikalangandanpraktisipeneliti

Trade association

Data yang diperolehdariasosiasiperusahaandagang yang dapatdijadikninformasisepertipublikasi

Metode Survai

Metode Historis
•Untuk mengukur potensi pasar
•Mengetahui kecenderungan harga pasar
•Melakukan penelitian
•Menganalisis biaya distribusi

Metodeobservasi
• Yaituteknik yang dilakukandengancarapengamatanataupengukuranlangsungterhadapkejadianterbuka


Metode percobaan
•Yaitu teknik yang digunakan untuk mengetes
berbagai macam jenis reklame promosi penjualan
Macam-macam penelitian dari segi data yang digunakan
•Data primer dan sekunder yang kita jadikan acuan ionformasi untuk menganalisis pelanggan dapat kita perhitungan secara angka-angka (kuantitatif) dan bentuk kata-kata (kualitatif)
Macam – macam Prosedur Penelitian Pasar
•Penelitian Pendahuluan
•Perencanaan
•PelaksanaanPenelitian

Bagan prosedur penelitian pasar

Faktor yang mempengaruh itinggi rendah permintaan pelanggan
•Kebutuhan dan selera pelanggan bersifat relatif
•Tinggi rendahnya harga barang/jasa yang ditawarkan
•Daya beli pelanggan
•Harga barang/jasa lain yang sejenis
•Komposisi identitas dan status pelanggan

Permintaan dibedakan menjadi 3 jenis
•Permintaan potensial
Permintaan yang menunjukan intensitas pelanggan terhadap  kegunaan suatu barang tanpa memikirkan daya beli terhadap barang
•Permintaan Efektif
Permintaan yang menunjukan intensitas pelanggan terhadap kegunaan
•Permintaan takterjamin
Permintaan yang tidak terpuaskan oleh pelanggan ataupun penjual

Syarat-syarat  hukum permintaan
•Barang yang hanya untuk mendapat pujian
•Tidak ada pengharapan atas perubahan harga
•Harga barang lain yang tetap
•Pendapatan pelanggan tetap
•Selera pelanggan tetap

 

Datasekunder

Keterangan

Libraries

Data yang diperolehdaripoerpustakaandansumberbacaan lain yang memberiinformasitentangpelanggan

Govermet report

Data yang diperolehdaripemerintahtentangkeadaanpenduduksebagaipotensipasar yang berhubungandenganperdagangan

Trade paper

Data yang diperolehdariperusahaansebagaibahaninformasi

Reseatrch bureau

Data yang diperolehdaripenelitianberbagaikalangandanpraktisipeneliti

Trade association

Data yang diperolehdariasosiasiperusahaandagang yang dapatdijadikninformasisepertipublikasi

Bagan prosedur penelitian pasar