PRODUCT KNOWLEDGE
(PENGETAHUAN TENTANG PRODUK)
Kita sebagai penjual harus mengetahui pengetahuan tentang produk/barang yang akan kita jual baik kemasan, kelebihan, kekurangan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar pembeli tertarik untuk membeli barang yang kita tawarkan tersebut.
A. Pengetahuan Barang
B. Luas Pengetahuan Barang
- Latar Belakang dan Riwayat Barang
- Bentuk Barang
- Warna dan Pola Barang
- Komposisi Barang
- Proses Pembuatan Barang
- Penggunaan Barang
- Daya Tahan Barang
- Pemeliharaan Barang
- Perbandingan dengan Barag Lain
C. Kelompok Barang dan Pemesanan Barang
- Menyusun kelompok barang
- Administrasi pemesanan barang
- Memperluas kelompok barang
D. Pengendalian Persediaan Barang
- Sistem Pemasaran
- Tingkat Pesanan
- Kecepatan Penjualan
- Pengendalian Barang
Penjelasan dari masing-masing point
A. Pengetahuan Barang
Pengetahuan tentang barang sangat penting, penjual perlu sekali memilikinya karena pengetahuan tersebut :
- Memberi kepercayaan pada diri sendiri
- Membantu penjual untuk mengatasi keberatan pelanggan
- Menjadikan penyajian barang lebih menarik
- Memeberikan kesenangan bekerja pada penjual
B. Luasnya Pengetahuan Barang
Dalam arti memiliki pengetahuan barn sekedarnya di bidang industri. Keterangan yang diperlukan mengenai suatu barang berbeda dengan barang yang lain. Penjual harus dapat menjawab pertanyaan yang sering diajukan pelanggan.
- Apakah barang ini tahan lama?
- Apakah tidak luntur ?
- Dapatkan dicuci ?
- Dibuat dari bahan apa ?
- Bagaimana cara kerjanya ?
- Apakah ekonomis pemakaiannya ?
- Apakah model A ini lebih baik dari model B ?
Dalam garis besarnya pengetahuan tentang produk/barang mencakup :
1. Latar belakang dan riwayat barang
Contoh :
Model ini diambil dari model terakhir di Perancis…………
2. Bentuk Barang
Terkait dengan pola/desain barang, keindahan, mode dan gaya. Pelanggan akan mencari barang yang bagus menurut selera pribadinya.
3. Warna dan Pola Barang
Warna dan pola sesuai dengan mode paling mutakhir.
Pelanggan akan memilih warna yang paling disukainya (Merah, Biru, Pink dan sebagainya).
4. Komposisi Barang
Perhatikan dialog ini :
Pembeli : Mengapa ceret ini lebih mahal dari pada yang lain?
Penjual : Bu, ceret ini dibuat dari Alumunium.
Alumunium lekas panas dan panasnya merata.
5. Proses Pembuatan Barang
Mutu barang sangat dipengaruhi oleh proses pembuatannya, bahan yang digunakan, pengawasan mutunya dan ketelitian pengawasan di Pabrik.
6. Penggunaan Barang
Banyak pelanggan ragu-ragu untuk membeli barang baru, karena tidak mengetahui cara pemakaiannya.
Penjual dapat menghilangkan keragu-raguan pelanggan dengan memberikan demonstrasi dengan memperhatikan sambil menjelaskan cara penggunaannya.
7. Daya Tahan Barang
Hal ini perlu, karena pelanggan ingin sekali mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari barang yang dibeliny, penjual harus dapat menjelaskan manfaat ini.
Contoh : Berapa lama baterai ini dapat dipakai?
8. Pemeliharaan Barang
Untuk barang tertentu pelanggan kadang ditakutkan oleh pikiran sukarnya memelihara barang yang akan dibelinya.
Biasanya pabrik menyediakan brosur pedoman cara memakai dan memelihara.
9. Bandingkan dengan Barang Lain
Pelanggan selalu ingin membanding-bandingkan barang yang akan dibelinya, ia ingin tahu bagaimana barang itu dibandingkan dengan buatan pabrik lain, mengenai mutunya, konstruksinya, kelemahan serta keunggulannya.
Pelnjual harus dapat menjelaskan perbedaan tersebut dan meyakinkan pelanggan agar pelanggan timbul keinginan untuk membeli.
Dalam hal ini perlu menekankan keunggulan barangnya, sambil menunjukkan kelemahan barang buatan pabrik lain.